Cerpen Fiksi Things To Know Before You Buy
Cerpen Fiksi Things To Know Before You Buy
Blog Article
Di suatu hari, Ali dan Indra duduk di pinggir lapangan selama istirahat sekolah. Mereka berdua adalah teman sekelas di kelas 12, dan mereka telah menyadari bahwa teman mereka, Andi, telah absen selama seminggu.
Merpati itu menjatuhkan kotorannya di kepala Benny, lalu terbang pergi, meninggalkan Benny yang kesal. Merpati lain bertengger di lampu luar dan yang lain mulai berjalan masuk ke rumah.
Cerpen mampu menggambarkan suatu kisah atau kejadian dalam waktu yang relatif singkat, tapi tetap mampu menyentuh pembaca dengan elemen-elemen sastra yang kuat.
Lili adalah kelinci yang menggemaskan dan saya merasa sangat beruntung bisa memiliki dia sebagai teman. Semoga dia bisa hidup lama dan tetap sehat selalu.
Esok harinya, hujan turun lagi. Ayah menampung air di ember sebelum hujan berhenti. Kota kami ditutup sehingga kami tidak punya air untuk mandi.
Sungai dipakai untuk mandi cuci kakus lalu airnya dikonsumsi, hasil bumi dan peternakan tidak dimanfaatkan untuk membentuk pola makan sehat, karena warga lebih suka menjual seluruhnya ke kota, lalu uangnya dipakai untuk membeli makanan instan.
Ibu guru menerangkan kepada kami bahwa sebentar lagi waktunya pulang ke rumah dan kami harus menunggu orang tua untuk datang menjemput kami di sekolah. Bel sekolah kembali berbunyi.
Namun para Expert dan Herman dengan kawan- kawannya menjadi terkejut untuk kedua kalinya. Betapa tidak. Persoalan yang satu belum selesai, muncul peristiwa lain yang sejenis. Kali ini uang yang diambil milik Tono. Dua ribu rupiah. Padahal waktu itu semua murid kelas Kumpulan Cerita Fiksi lima sedang berolahraga.
Sebenarnya ucapan Kelinci tadi hanya siasat saja, agar ia dapat melepaskan diri dari getah itu. Ketika Serigala melemparkannya ke duri, ia segera melompat dan melompat, lalu berlari jauh, masuk lubang untuk menemui ibunya kembali.
Dian menjelaskan, “Tyas sering kali berbicara buruk tentang orang lain, bahkan temannya sendiri di belakang mereka. Dia suka menyebarkan gosip dan bicara buruk tentang orang lain. Ada begitu banyak contohnya.”
Di sebuah desa tinggallah seorang anak bernama Topan dengan ibunya. Topan dan ibunya tidak punya banyak harta, ibunya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar dan Topan membantu ibunya dengan menggembalakan kambing milik saudagar di desanya.
Mereka hidup miskin. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Mereka berkeliling desa setiap hari. Mereka menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Kedua anak mereka pun selalu ikut bekerja.
Umumnya, cerpen dalam bahasa Indonesia hanya berfokus menceritakan permasalahan yang dialami oleh satu tokoh saja.
Pernah suatu ketika, ibunya mengajak ke salon untuk potong rambut. Nah, pada saat Ibu mengobrol kepada Kapster, terdengar bahwa Ibu meminta agar rambut Uswah dipotong pendek pada bagian poninya.